Minggu, 21 Juni 2015

6 Cara Agresif Akhwat Mencari Jodoh! (Yeah!)


2014-06-06_11-11-32.jpg
Umumnya akhwat itu kalau mencari jodoh cenderung pasif. Nunggu didatengin ikhwan, taaruf, kalau cocok khitbah. Kalau gak cocok ya nuggu lagi. Waduh.. Ini yang bikin akhwat itu nelangsa. Serba gak pasti. Kalau gak ada yang datengin gimana? Umur terus bertambah, sementara orang tua udah wanti-wanti. Usia kehamilan juga terbatas. Diatas 35 tahun sudah masuk kehamilan beresiko. Makanya Akhwat itu lebih cepat nikah lebih baik. Commonly.

Mindset Akhwat dalam Mencari Jodoh

Sewaktu saya mengikuti Sekolah Pra Nikah di Salman ITB, salah seorang Ustad pernah berseloroh. Cara berfikir Akhwat dalam merespon tawaran menikah dari seorang ikhwan biasanya bisa dibedakan dalam 3 kategori umur :
     1. Kalau dia masih berumur antara 20 sampai 25 maka saat didekati ikhwan sang Akhwat akan menjawab :
“Siapa Saya?”
     2. Kalau dia masih berumur antara 25 sampai 30 maka saat didekati ikhwan sang Akhwat akan menjawab :
“Siapa Kamu?”
     3. Naah… yang repot kalau sang Akhwat sudah berumur 30 keatas, biasanya akan menjawab :
“Siapa Saja… :(“

Suka atau tidak suka, Akhwat harus lebih rasional dalam memilih Jodoh, selain kriteria yang ingin dipenuhi, usaha untuk mencari jodoh juga harus dioptimalkan secara maksimal. Jadilah PENCARI JODOH AGRESIF. Tapi ya gak buta hati juga. Jodoh itu di tangan Allah, Kalau Kamu gak ada usaha untuk menjemputnya ya bakal di tangan Allah terus.. :)

6 Cara Agresif

Sudah siap menjemput jodoh? Saya hanya ingin berbagi biar kamu bisa segera menemukan Jodohmu. Semoga 6 Langkah Agresif ini bisa membantu ya :

LANGKAH AGRESIF 1 : BERDOA.

Asal muasalnya kita bertemu jodoh adalah karena kemurahan hati Allah. Perhatikanlah ayat cinta Allah berikut ini :
۞ Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (An-Nur : 1)
Kalau Allah gak murah hati memberikan kita belahan jiwa tentu kita akan jomblo sepanjang hayat. Oleh karena itu, mohonlah doa yang sangat kepada-Nya, kepada Zat yang Maha Menjodohkan.
Bermunajatlah di siang dan malam hari. Mohon doa jodoh terbaik di waktu dan tempat yang terbaik. Mohonkan pula jodoh yang bisa membawamu hingga ke surga. Akhwat itu seperti bunga yang indah di sebuah taman, Allah lah yang menyuruh angin untuk menerbangkan serbuk sari sehingga perkawinan itu bisa terjadi. :)

LANGKAH AGRESIF 2: MINTA TOLONG ORANG TUA.

Di jaman Rasulullah, para Sahabat selalu Agresif mencarikan jodoh untuk anaknya. Ayah dan Ibu masing-masing bersilaturahim ke kerabat dan sanak famili menawarkan anaknya siapa tahu ada pemuda yang cocok dengan kriteria sang akhwat. Bersyukurlah kamu orang tuamu sudah bergabung dengan kelompok pengajian ibu-ibu atau bapak-bapak. BIasanya di sana terjadi simbiosis mutualisme. Bermula dari bertemunya dua pihak yang saling membutuhkan jodoh untuk anaknya, berlanjut dengan taaruf antara Akhwat dan Ikhwan.
Terbukalah pada Ayah dan Ibu mengenai keinginanmu mencari jodoh dan kriteria seperti apa pemuda idamanmu. Ceritakan sedini mungkin agar Ayah dan Ibumu juga punya waktu cukup untuk ber-“gerilya”.
Kalau orang tuamu bukan tipe yang saya ceritakan di atas, dont worry. Kita lanjut ke langkah Agresif yang ke 3.

LANGKAH AGRESIF 3: MINTA TOLONG GURU NGAJI (MUROBBIYAH).

Kalau anak Rohis insya Allah pada ngaji ya. Nah buat kamu yang belum ngaji ayo segera ngaji! Tujuan utamanya ya menuntut ilmu dan mengembangkan kepribadian Islam. Tapi tujuan sampingannya adalah kamu ingin mendapat lingkungan yang baik dan berharap kamu bisa mendapat jodoh yang baik dari lingkungan ini.
Umumnya Murobbiyah sudah punya banyak jaringan untuk mencarikan jodoh bagi anak didik ngajinya (MUTAROBBI). Kamu tinggal membuat format biodata taaruf, lalu kamu serahkan ke Murobbiyahmu. Nanti beliau akan berdiskusi dengan guru ngaji ikhwan (biasanya suaminya atau kerabat dekat) dan mencarikan pemuda yang kira-kira cocok dengan biodata taaruf yang kamu buat. Ada kalanya biodata taaruf itu perlu kamu revisi untuk memudahkan pencarian jodohmu.
Banyak teman saya mendapat jodoh yang sesuai kriteria lewat proses taaruf ini. Umumnya peluangnya lebih besar dari Langkah 2.

LANGKAH AGRESIF 4: MINTA TOLONG TEMAN DEKAT.

Kalau Akhwat kan suka ada istilah soul mate ya. Nah, manfaatkan sahabat dekatmu itu! Ceritakan padanya kriteria pemuda idamanmu. Kenapa harus malu? Menikah itu ibadah, maka cara untuk mencapai ke sananya pun menjadi ibadah, selama sesuai dengan etika yang diajarkan Islam. Mintalah soulmate mu itu untuk Stalking ke beberapa teman ikhwan. Siapa tahu ada yang cocok. Bicarakan segala aspek mengenai para “kandidat” itu. Bila cocok, folow up ke guru ngaji, agar beliau bisa mempertimbangkan dari segi kefahaman mengenai agama dan kemaslahatan ke depannya.

LANGKAH AGRESIF 5: MENDAFTAR KE BIRO JODOH

Kalau kamu termasuk yang sulit bersosialisasi, maka ada bagusnya menggunakan Jasa Biro Jodoh. Tapi saya tekankan IKUTILAH BIRO JODOH YANG ISLAMI. Gak semua biro jodoh menjaga adab islami dalam proses menjodohkan (ada yang membiarkan berduaan. Ada juga yang diminta nge-date dulu sebelum memutuskan lanjut atau enggak).
Salah satu yang direkomendasikan adalah Rumah Taaruf atau Klub Ummi Bahagia. Rumah Taaruf ini sejarahnya dari forum MyQur’an yang akhirnya dikembangkan jadi divisi biro jodoh. Sudah populer dan membantu banyak insan galau bertemu belahan jiwanya. Untuk mendaftar langsung cekidot ke TKP aja. Kalau Klub Ummi Bahagia sejarahnya dari majalah UMMI. Kamu bisa silaturahim ke tempatnya di Jakarta. Informasi terakhir kantornya ada di
KLUB UMMI BAHAGIA
Ged. ARVA Sentral Cikini, Jl. Cikini Raya No. 60 Blok FGMN Lantai 5
Ruang Pesona Jkt 10330, Tel. (021) 3140867, Fax: 3152167
Hari Senin-Jum'at pkl. 10.00-18.00 BBWI
Semoga masih di sana hehe.

LANGKAH AGRESIF 6: SAMPAIKAN LANGSUNG KEPADA DIA <= GOKIL!

Bukan sampaikan rasa Cinta. Tapi sampaikan bahwa kamu ingin mengajaknya menjadi Amir dalam rumah tangga. Well deregdeg surser sih jadinya. Kamu harus siap apapun jawaban si pemuda. Kalau ditolak, kamu bisa Move On dan mencari yang lain. Tapi memang ada kok kisahnya dalam buku Tahrinul Mar’ah karangan Abdul Halim Abu Syuqqoh. Di dalamnya diceritakan :
Ada seorang temannya yang didatangi oleh seorang wanita untuk mengajaknya menikah. Temannya itu merasa terkejut dan heran, maka wanita itu bertanya, “Apakah aku mengajak anda untuk berbuat haram? Aku hanya mengajak anda untuk kawin sesuai dengan sunnah Allah dan RasulNya”. Maka terjadilah pernikahan setelah itu.

Bersabar dan Say No Pada Pacaran

Pada akhirnya kita hanya bisa bertawakal atas segala ketentuan Allah. Dalam sejarah, wanita termulia dalam Islam, Khadijah RA dipertemukan dengan belahan jiwa dunia akhirat Muhammad SAW justru di saat beliau berumur 40 tahun. Namun beda nasibnya dengan Aisyah yang dilamar Rasulullah SAW di saat belia, 9 Tahun. Meskipun begitu Allah lebih memilih khadijah yang memberikan keturunan bagi Rasulullah, tidak halnya dengan Aisyah meski menikah di umur yang muda sekali.
Bila prosesmu belumlah final, jagalah ketakwaan dengan menjauhi pacaran. Taaruf lebih baik dari pacaran. yang kita cari kan ridho Allah SWT, bukan pemenuhan nafsu syahwat belaka.
Kalau ada yang ingin ditanya jangan sungkan menyapa via komentar ya. Saya seneng banget bisa bantu kamu lho.
- See more at: http://rohis.itsar.org/6-cara-agresif-akhwat-mencari-jodoh-yeah/#.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar