Sabtu, 19 Desember 2015

Cerpen- racun untuk bibiku

Wanita itu akhirnya menikah ... ia dan suaminya tinggal serumah dengan bibi mereka .
Tidak butuh waktu lama , wanita itu merasa tidak cocok bergaul dengan bibinya itu .

Merekapun sering bertengkar, hampir tiap hari bertengkar tanpa jeda . Di pertengkaran terakhir wanita itu merasa amat marah ... tidak mampu lagi bersabar dan menahan diri terhadap bibinya . Ia lalu pergi kesebuah apotik dan menceritakan kisahnya pada apoteker yang kebetulan teman karibnya .
" Berikan padaku racun yang ampuh ... kalau bibiku itu mati baru aman rasanya hidupku " ujarnya dengan wajah penuh amarah .
Apoteker bijak itu faham betul dengan kondisi wanita sahabatnya itu , ia lalu masuk ke ruang obat dan membawa sebuah botol kecil berisi cairan bening sambil berkata :
" tidak bijak bila engkau meracuni bibimu dengan racun yang ampuh ... kalau dia mati mendadak , suami dan keluarga pasti akan curiga ... ini aku beri racun yang mampu membunuh perlahan-lahan ...berilah setetes setiap hari pada makanan yang engkau suguhkan pada bibimu ... usahakan untuk selalu masak yang enak-enak untuknya ... setiap hari sejak hari ini mulailah untuk menunjukkan sikap lemah lembut padanya ... agar ia tidak curiga pada dirimu " ...

Wanita itu dengan senang hati menerima nasihat apoteker itu ... ia lalu membawa botol kecil itu pulang dan menjalankan rencananya .
Hari hari berlalu ... wanita itu mempergauli bibinya itu dengan lemah lembut dan baik sekali ... setiap hari ... setetes demi setetes racun ia bubuhkan pada makanannya ... setelah sebulan berlalu ... wanita itu merasakan perubahan pada dirinya , ia perlahan-lahan mulai mencintai bibinya dan menyayanginya seperti ibunya sendiri ... sebaliknya si bibipun juga begitu ... sikapnya menjadi lemah lembut ... ia mencurahkan cintanya pada wanita itu seakan itu anaknya sendiri . Sampai disini , si wanita menjadi kebingungan ... ia jadi takut kalau bibi yang kini disayanginya itu mati .. ia pun segera datang kepada apoteker itu dan berkata :
" apakah engkau memiliki obat penawar untuk racunmu ini ?? ... sekarang aku tidak lagi menginginkan bibiku mati ... ia baik sekali padaku " ...

Apoteker bijak itu tersenyum dan berkata :" sebenarnya yang ada di botol itu hanya air biasa .. bukan racun .. racun yang sesungguhnya adalah rasa yang ada di dalam hatimu dan bibimu ... berkat usahamu sendiri ... racun itu kini telah hilang dan bersih " ....

" Perbaiki lah diri sendiri .... maka orang-orang disekitarmu pasti akan baik terhadapmu " ...

Oleh: Miftah Junaidi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar