Jumat, 30 September 2016

Muhasabah Diri

Ada orang yang bertanya,
“Mengapa saya sudah berdzikir tapi hati masih tidak tenang?!”
Boleh jadi dzikirnya baru sebatas cangkang, belum kepada isi.
Boleh jadi dzikirnya baru hanya gerakan atau ucapan, tidak meresap di dalam hati. Boleh jadi dzikirnya baru lisan, tidak menjadi keyakinan.

Seperti sholat.
Sholat adalah bentuk dzikir kepada Alloh Swt.
Akan tetapi tidak sedikit, bahkan mungkin termasuk diri kita, yang sholat hanya sebatas gerakan dan bacaan saja, sedangkan hati dan pikiran ada di tempat lain, mungkin di tempat kerja atau usaha kita.
Tidak heran jika kita sering lupa sudah rokaat berapa, lupa tahiyat awal terlewat. Sholat adalah memuji Alloh, tapi kita tidak ingat kalau kita sedang memuji Alloh.
Saat sujud, tubuh kita bersujud, tapi hati kita entah kemana. Maasyaa Allah.

Padahal Allah Maha Mengetahui semuanya, Alloh melihat fisik kita, mendengar lisan kita, dan mengetahui apa yang terbersit di dalam hati dan pikiran kita.
Oleh karena itu, tidak heran pula kalau setelah sholat hati kita tetap gersang, tidak terasa ketenangan.
Itulah jikalau dzikir hanya sebatas cangkang, belum kepada isi.

Maka saudaraku, ketenangan hanya akan hadir jika hati dan pikiran kita senantiasa ingat kepada Allah.
Dzikir yang terucap dari lisan dan perbuatan kita adalah benar-benar terlahir dari dzikir di dalam diri kita.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang senantiasa ingat kepada-Nya.
Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin

KH. Abdullah Gymnastiar

💚✨

Info materi kajian :
● http://www.fkdi-Indonesia.com
● IG  : @kajiandakwah_fkdi
● TG : @kajiandakwah_fkdi

●Pendaftaran :
Via WA    : ukhty Umi 081515380205

●Format : Joint_FKDI_Nama_ Umur_No.WA_ Domisili

***********************************
***********************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar