Selasa, 20 Juni 2017

MENGAPA HARUS BERSYUKUR?

Emak Pintar Scholarship:

Mengapa harus Bersyukur?

Banyak orang yang gelisah hidupnya karena kurang bersyukur. Orang yang kurang bersyukur mengakibatkan kecelakaan finansial. Karena ia ingin terlihat kaya namun sejatinya belum kaya.

Kenapa seseorang bisa terlilit oleh hutang? Karena satu hal yaitu mendahulukan keinginan dari pada kebutuhan. Syukurnya lebih kecil dari keinginannya. Inilah awal kehancurkan.

Itu yang pernah Emak alami dulu, galau dan merasa gelisah, tidak konsen dan itu karena kurangnya bersyukur dan terlalu obsesi mengejar ketenaran. Obsesi membuat banyak hal terbengkalai. Syukur segera sadar.

Jadi Mengapa harus Bersyukur?

Karena Syukur itu mencakup tiga sisi yaitu pertama, syukur dengan hati, yakni kepuasaan batin atas anugerah. Kedua, syukur dengan lidah, yakni dengan mengakui anugerah dan memuji pemberinya. Ketiga, syukur dengan perbuatan, yakni dengan memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan penganugerahannya.

Jadi, semua hal harus didasari rasa syukur terlebih dahulu agar hasilnya maksimal. Lakukan dulu kebaikan atas dasar syukur ini, maka Yang Maha Kuasa akan mengabulkan permintaaan Emak.

Kuncinya adalah bersyukur dulu dengan apa yang Emak miliki saat ini barulah meminta pada-Nya. Jangan terlalu banyak minta tapi jarang bersyukur.

Selalu awali apapun reaksi Emak atas segala sesuatu dengan rasa syukur. Aminkan segala hal baik yang terjadi dan koreksi ketika ada sesuatu yang terjadi belum pas sesuai yang diharapkan.

Hidup Emak menjadi indah bahkan lebih indah dari mutiara jika dihiasi dengan rasa syukur. Hidup ini kalau banyak bersyukur maka energi keberlimpahan yang sesungguhnya yang akan menarik sumber rezeki lainnya.

Ada cerita yang bagus untuk disimak dan saya selalu menyukainya, judulnya "Cara Memandang Nasib".

Dahulu kala, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah.

Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek karena dia tidak menjual kudanya.

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya.

Maka teman-temannya berkata: "Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang."

Si petani miskin hanya diam saja tanpa komentar.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali, bersama 5 ekor kuda liar lainnya.

Lalu teman-temannya berkata: "Wah..! Beruntung sekali nasibmu, ternyata perginya kudamu membawa keberuntungan."

Si petani tetap hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah.

Teman-temannya berkata: "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah."

Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan.

Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis: "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami."

Pesan moralnya adalah janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek. Semuanya adalah suatu rangkaian proses yang belum selesai. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini. Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. Tetapi yang pasti, Tuhan paling tahu yang terbaik buat umatNya.

Bagian Emak adalah mengucapkan syukur dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Tuhan di dalam hidup ini. Jalan yang dibentangkan Tuhan belum tentu yang tercepat, bukan pula yang termudah tetapi sudah pasti yang terbaik.

dikutip dari
http://emakpintar.org/content/7057/mengapa-harus-bersyukur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar