Kamis, 01 Maret 2018

BINGUNG PUTING

FAQ Bingung Puting

Masih banyak yang belum sepenuhnya paham tentang fenomena bingung puting. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang menganggap bingung puting adalah mitos belaka, sehingga pelarangan dot dianggap berlebih-lebihan. Tapi sesungguhnya, bukan lagi mitos namanya jika sudah dibuktikan secara ilmiah hingga kemudian muncul saran pelarangannya.
Berikut hal-hal yang sering ditanyakan atau dikatakan seputar fenomena bingung puting pada bayi yang menyusu pada ibunya. Last but not least, KENALI FENOMENANYA, PAHAMI RESIKONYA, DAN SILAKAN BUAT KEPUTUSAN YANG TEPAT.

TANYA: Bingung puting artinya adalah bayi menolak payudara ibu atau tidak mau menyusu pada payudara ibu setelah mengenal dot atau empeng

JAWAB: TIDAK HANYA ITU. Bingung puting bisa dilihat dari dua hal:
PERTAMA, bayi menolak menyusu. Kalau sudah begini, harga mati harus relaktasi agar si bayi mau menyusu kembali dan buang jauh2 dotnya. Sementara tingkat keberhasilan relaktasi itu beragam. Semakin tua usia bayi semakin sulit direlaktasi. Relaktasi juga butuh kegigihan ibu dan kerjasama seluruh keluarga. Kalau ibunya kerja, ada kalanya harus cuti biar bisa fokus relaktasi. Apakah ketika bayi menyusu kembali ke ibunya masalah selesai? Di banyak kasus, tidak Karena pola hisapan bayi sudah berubah dan butuh waktu lebih lama lagi untuk memulihkan hisapan yang benar.
KEDUA, ini yang sering terjadi di masyarakat. Bayi tidak menolak payudara ibu, tapi bayi mengurangi reflek hisapan pada payudara ibu. Di sini kita perlu memahami cara kerja bayi menyusu pada payudara. Ini penting supaya kita bisa mendapat pemahaman utuh. Bingung puting adalah keadaan dimana bayi menghisap payudara ibu dengan cara menghisap pada dot. Sementara cara kerja meminum ASI dari botol dot dan payudara berbeda. Melalui botol dot bayi tidak harus suckling melainkan hanya sucking. Sedangkan pada payudara bayi harus menggunakan lidah dan seluruh otot pada mulutnya untuk merangsang keluarnya ASI. bayi harus buka mulut lebar-lebar dan menghisap dengan kuat dengan irama yg konsisten. Sedangkan pada botol dan dot bayi hanya menyedot dan aliran ASIP sudah keluar dengan derasnya. EFEKNYA APA? Produksi ASI menurun bertahap karena pengosongan payudara tidak lagi optimal. Dan yang sering terlihat adalah menurunnya hasil perahan krn tanpa ibu sadari produksi ASI sebetulnya sudah menurun juga. Rata-rata, hasil perahan berkurang pada periode setelah 4 minggu penggunaan botol dot. Di sini ibu mulai panik. Sistem ASI kejar tayang pun mulai terjadi. Ini yang disebut bingung puting laten atau tersembunyi. Bayinya tetap mau menyusu pada ibunya, tapi ibunya nggak sadar bahwa produksi ASI-nya sudah mulai turun.

TANYA: Bingung puting hanya mitos, terbukti tidak semua bayi mengalaminya

JAWAB: Bingung puting bukanlah mitos. Dalam ilmu laktasi pelarangan penggunaan dot pada bayi yang menyusu pada ibunya didasarkan pada banyak argument ilmiah dam sudah ada dalam 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) yang ditetapkan pemerintah Indonesia yang bersumber dari rekomendasi WHO. Walau tidak semua bayi mengalaminya, tapi orang tua TIDAK PERNAH TAHU apakah bayinya termasuk yang akan terkena bingung puting atau tidak hingga hal itu menimpanya. Dan seringkali mereka yang tidak mengalami menganggap ini hanyalah mitos belaka dan menganggap bahwa bingung puting tidak akan berdampak apa-apa. Justru karena dampaknya pada setiap bayi tidak akan pernah diketahui sejak awal, sangat disarankan untuk berpegang pada prinsip: lebih baik mencegah daripada mengobati. Tidak semua orang yang cuci tangan sebelum makan akan terhindar dari diare. Tapi kita tidak akan pernah tahu, kapan tangan kita cukup bersih untuk digunakan makan atau tidak dengan tidak mencuci tangan dahulu sebelum makan. Namun demikian, anjuran mencuci tangan sebelum makan toh tetap diberlakukan.

TANYA: Apa saja media minum ASIP yang bisa mencegah terjadinya bingung puting pada bayi?

JAWAB: Sejak lahir, bayi sudah bisa dilatih minum ASIP dengan berbagai media seperti cup feeder, soft cup feeder, pipet, spuit (suntikan tanpa jarum), atau sendok. Setelah usia 6 bulan, bayi bisa dikenalkan denga sippy cup atau training cup dengan ujung yang keras (bukan ujung berbahan silicon seperti bahan pembuat nipple dot). Atau sudah bisa dikenalkan cara minum dengan sedotan.

TANYA: Si kakak dahulu menggunakan dot dan tidak bingung puting, berarti adiknya juga demikian

JAWAB: Belum tentu, setiap bayi berbeda karakternya dan kita tidak tahu si bayi mengalami bingung puting atau tidak hingga itu terjadi padanya.

TANYA: Apakah bingung puting selalu diikuti ciri ciri yang bisa dikenali sehingga dapat diantisipasi?

JAWAB: Tidak semua demikian, tergantung si bayi dan ibunya juga. Ada bayi yang setelah beberapa lama kenal dot mulai terlihat tidak menghisap payudara dengan baik, sehingga ibu merasa bahwa ada sesuatu yang salah. Tapi tak jarang pula, tidak ada tanda-tanda yang jelas yang bisa dirasakan oleh ibunya. Atau kalaupun sudah ada tanda-tandanya, ada ibu yang tidak cukup aware pada perubahannya. Misal: pada bayi yang bingung puting dengan menolak menyusu pada ibunya, ada yang beberapa saat sebelum benar-benar menolak sudah menunjukkan tanda –tanda seperti: menangis atau gelisah atau marah setiap hendak disusui. Tapi ada pula bayi yang sebelumnya tidak menunjukkan gejala apa-apa, tapi kemudian pada suatu titik langsung menolak payudara ibunya.

TANYA: Bingung puting itu artinya bayi tidak lagi mengenal puting ibunya

JAWAB: TIDAK. Bayi kita akan selalu kenal dengan ibunya. Umumnya bayi bisa mengenali ibunya lewat bau, sebelum akhirnya ketika mencapai usia tertentu dia sudah mengenali wajah ibunya. Bingung puting BUKAN berarti bayi tidak lagi kenal pada puting ibu, tetapi tanpa dia sadari, bayi menolak payudara ibu karena dia menganggap menyusu pada payudara ibu lebih “melelahkan” daripada menghisap dot ATAU dia sudah mulai menghisap payudara ibu dengan cara seperti menghisap pada dot. Letak kebingungannya BUKAN pada jenis putingnya, tapi pada cara hisapnya. Ketika dia sudah menghisap payudara ibu seperti cara dia menghiap pada dot, itulah yang namanya bingung puting.

TANYA: SEMUA kasus bingung puting bisa dipulihkan dengan relaktasi

JAWAB: BISA YA, BISA TIDAK. Kesuksesan relaktasi ditentukan oleh banyak sekali faktor, antara lain:
Usia bayi: semakin besar usia bayi yang direlaktasi, prosesnya menjadi lebih sulit
Kesabaran, konsistensi, dan kegigihan ibu dalam melakukan relaktasi. Salah satu hambatan dari relaktasi adalah karena biasanya yang mengalami adalah bayi yang ibunya bekerja di luar rumah. Sehingga seringkali ibunya harus menyempatkan waktu untuk cuti dari pekerjaan jika ingin serius relaktasi
Dukungan dari seluruh anggota keluarga dalam proses relaktasi
Jikapun bayi yang bingung puting mau kembali menyusu pada ibunya, seringkali yang setelah itu jauh lebih sulit adalah memulihkan pola hisapannya ke pola hisapan yang benar
Efektifitas metode relaktasi yang diterapkan. Dalam setiap kasus relaktasi, metode yang digunakan bermacam-macam. Konselor atau dokter laktasi terlebih dahulu akan mengidentifikasi tingkat masalah yang jadi sebab dilakukannya relaktasi baru kemudian menetapkan metode yang sekiranya sesuai dengan kasusnya dan kondisi ibu serta bayi.

TANYA: Apa kemungkinan terburuk bingung puting yang gagal direlaktasi?

JAWAB: Jika bayi dalam tahap berubah pola hisapan karena dot, maka kemungkinan terburuknya tentu saja menurunnya produksi ASI. Jika produksi ASI tak segera dinormalkan sesuai demand atau kebutuhan bayi dan dot tidak segera ditinggalkan, maka kemungkinan si ibu menggunakan susu formula semakin besar. Jika bayi dalam tahap menolak menyusu langsung pada ibunya, maka kemungkinan terburuknya tentu saja bayi gagal direlaktasi sehingga akhirnya si ibu harus exclusive pumping (eping). Walau eping tetap mungkin berhasil, namun eping membutuhkan komitmen, konsistensi, dan kegigihan yang luar biasa karena ibu harus menghabiskan waktu waktunya dengan memerah siang dan malam 24 jam sehari, 7 hari seminggu hingga masa menyapih tiba dan tidak menyusui langsung. Sementara prinsip penting dari menyusui bukan hanya memberikan ASI tapi juga memberikan ikatan bonding antara ibu dan bayi dan memberikan kesempatan pada ASI untuk berproduksi sesuai demand sesungguhnya dari bayi lewat mekanisme menyusui langsung.


TANYA: Bayi saya hanya kena dot 2-3 jam sehari. Selebihnya selalu menyusu langsung dari saya. Apakah itu artinya dia cukup aman dari bahaya bingung puting?

JAWAB: TIDAK. Durasi penggunaan dot tidak menentukan apakah seorang bayi akan mengalami bingung puting atau tidak. Mengutip seorang ahli laktasi, Becky Flora IBCLC: “For some babies it may take many bottles before they show any nipple confusion; for others it can take only one or two."

TANYA: Bingung puting adalah sebuah “state of mind”. Jika kita selalu berpikir positif bayi kita tidak akan bingung puting, maka dia tidak akan bingung puting. Jika kita selalu ketakutan bayi kita akan bingung puting, maka yang akan terjadi adalah bayi kita akan benar-benar bingung puting

JAWAB: Bingung puting bukanlah masalah pemikiran atau “state of mind”, tapi merupakan “state of sucking” yang sebetulnya tidak disadari oleh bayi. Secara natural, sucking atau menghisap memberikan rasa nyaman pada bayi, apapun benda yang dia hisap. Tapi yang tidak bayi sadari adalah pola hisapannya pada payudara ibu telah berubah. Bahkan ketika bayi sudah dalam tahap menolak payudara ibu, itupun juga bukan keinginannya, karena secara natural, bagi bayi menyusu pada ibu mendatangkan manfaat fisik dan psikologis. Tapi ketika dia menolak payudara ibu, itu artinya secara psikologis, kepuasannya menghisap pada payudara ibu sudah tergantikan dengan kepuasan menghisap pada empeng atau dot. Sehingga sebetulnya, ketika kita mengenalkan dot atau empeng, pada dasarnya kita telah berupaya menggantikan rasa nyaman yang didapat bayi melalui hisapan payudara dengan hisapan pada media lain.

TANYA: Apakah dot yang katanya dibuat “menyerupai payudara ibu” akan efektif mencegah bingung puting?

JAWAB: PERTAMA, Jika ada dot yang meng-klaim dirinya dibuat menyerupai payudara ibu, pertanyaannya, payudara ibu manakah yang dimaksud? Semua ibu memiliki bentuk dan struktur payudara yang berbeda. Bahkan payudara kanan dan kiripun bisa berbeda satu sama lain. Di dalam dunia laktasi, kita sering mendapati pola preferensi bayi dalam menyusu. Setiap bayi selalu punya sisi payudara favorit, entah yang kiri dan kanan. Sebabnya bisa bermacam-macam: bisa karena posisi menyusuinya, bisa karena bentuk atau ukuran payudaranya, bisa karena bentuk putingnya. Jadi, tidak ada satupun dot yang bisa menyerupai payudara ibu. Intervensi dot justru akan bisa mengubah preferensi bayi, bukan lagi pada payudara ibunya tapi justru berpaling ke dot.
KEDUA, di tahap awal menyusui kita selalu belajar bagaimana menyusui dengan benar, dengan pelekatan yang benar yang menyertakan areola. Pada intinya bayi TIDAK menyusu pada puting tapi pada payudara dengan menyertakan areola. Pelekatan yang benar akan menjamin pengosongan payudara yang efektif. Itu kenapa ibu dengan bentuk puting apapun tetap bisa menyusui bayinya, karena kunci menyusu BUKAN pada puting. Sementara ketika menggunakan dot, bayi HANYA menyusu pada puting dot. Pola pelekatan yang terjadi antara bayi dengan payudara ibu dengan pelekatan antara mulut bayi dengan empeng dot sangat berbeda. 12.

TANYA: Bayi di atas usia 1 tahun tidak akan mungkin mengalami bingung puting

JAWAB: Bingung puting bisa terjadi di usia berapapun, kapanpun, tidak tergantung pada berapa lama dia sudah mengenal dot. Walau kasus bingung puting lebih banyak dialami bayi di bawah usia 1 tahun, tapi yang sudah di atas usia 1 tahun pun bisa memilik resiko yang sama. Jika Anda pernah mendengar kasus dimana bayi di atas usia 1 tahun menyapih dirinya sendiri (self weaning) tanpa alasan yang jelas, misal: ibu tidak dalam keadaaan hamil, anak tidak dalam keadaan sakit, dsb sementara dia sudah mengenal dot, maka self weaning itu merupakan manifestasi dari bingung puting. Justru saat bayi berusia di atas 1 tahun dimana dia sudah bergerak lebih aktif, di satu sisi dia ingin tetap bergerak lincah tapi bisa tetap mendapat kenyamanan dari “sucking” atau menghisap. Itu kenapa dot akan jadi pilihan yang paling nyaman untuk anak, karena dia bisa tetap bergerak ke sana kemari dengan botol dot tetap ada di tangannya. Ini menunjukkan bahwa potensi bayi “meninggalkan” payudara ibu jadi semakin tinggi karena dia sudah menemukan kompensasi menghisap yang lebih fleksibel. Itu akhirnya kenapa di banyak kasus kita temui, lebih sulit orang tua menyapih anaknya dari dot ketimbang menyapih anak dari payudara ibunya.

TANYA: Apakah dot hanya beresiko bingung puting? Adakah resiko-resiko yang lainnya dari penggunaan dot bagi bayi/anak?

JAWAB:
RESIKO TIDAK HIGIENIS LEBIH TINGGI Dot itu sendiri tidak dapat dikatakan higienis sedangkan higienitas adalah hal mutlak bagi bayi karena sistem imunnya yang belum matang. Perlu diingat bahwa bakteri mudah berkembangbiak pada kondisi hangat. Setiap kali habis dipakai dot harus langsung dibersihkan. Bila dot berada dalam kondisi terbuka terlalu lama ataupun terjatuh juga harus segera disingkirkan. Belum lagi sisa lemak yang menempel di sela-sela dot yang sulit untuk dibersihkan. Jika hal-hal ini diabaikan dapat mengakibatkan muntah, diare, kolik dan sebagainya.

RESIKO MUDAH TERSEDAK Pada bayi, irama menghisap : menelan : bernafas itu 1 : 1 : 1. Ini tidak mungkin terjadi ketika bayi ngedot. Air susu akan menetes terus sehingga mengganggu ritme menyusu dan bernafas pada bayi sehingga bayi mudah tersedak. Sering pula bayi dibiarkan tertidur dengan tetap mengempeng dot tanpa ditemani oleh pengasuh.

RESIKO INFEKSI SALURAN NAPAS Bayi yang menyusu di dot sering menghisap susu dengan posisi berbaring telentang sehingga berisiko meningkatkan kejadian infeksi saluran pernafasan akibat sensitisasi trakea akibat microaspirasi saat ngedot dan atau refluks gastroesofagus (GER) akibat menyusu dengan posisi berbaring telentang. Risiko semakin tinggi pada kasus bayi yang ngedot di malam hari. Pada malam hari koordinasi sistem saraf autonom melemah sehingga rentan mikroaspirasi/tersedak dan GER. Efek negatifnya adalah anak rentan batuk di malam hari, otitis media/radang telinga tengah, sinusitis, batuk kronis, bronkiolitis berulang dan radang paru (pneumonia)

RESIKO KERUSAKAN GIGI Penggunaan dot mempengaruhi bentuk kesehatan gigi-geligi dan otot area mulut. Penggunaan dot dalam jangka panjang dapat merusak gigi anak (karies). Sebuah penelitian menemukan bahwa anak ASI yang tidak pernah mengenal dot (dan empeng) akan tumbuh dengan memiliki wajah yang lebih proporsional. Bentuk gigi-geliginya lebih sempurna dibanding bayi yang mengenal dot.Menyusu langsung pada payudara bukan hanya untuk membuat bayi kenyang saja. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kompleks, melibatkan seluruh otot yang berada di sekitar mulut dan rahang. Mulut bayi harus bekerja keras untuk mendapatkan ASI. Sebaliknya pemberian ASI (dan pengganti ASI) melalui dot tidak merangsang bayi untuk belajar dan bekerja menghisap. Akibatnya, kekuatan otot-otot tersebut melemah, sehingga kemampuan bicara menjadi terhambat

RESIKO INFEKSI TELINGA Otitis Media merupakan infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah. Struktur saluran telinga pada bayi lebih dekat dengan daerah mulut dan belum memiliki sistem proteksi yang kurang baik dibandingkan struktur telinga orang dewasa. Oleh karena struktur ini, gangguan pada daerah mulut akan memudahkan terjadinya gangguan pada struktur telinga bagian tengah. Pada pengguna Dot ditemukan kasus Otitis media yang meningkat. Barangkali kejadian ini terkait dengan gangguan pertumbuhan gigi dan meningkatnya kemungkinan infeksi pada penggunaan dot yang tidak higienis. Para peneliti di AAP (American Academy of Pediatrics) menyarankan untuk mengurangi atau menghentikan secara total penggunaan dot untuk menghindari terjadinya Otitis Media.Masalah muncul pada penggunaan dot adalah jika susu tetap keluar walaupun anak tidak menyedot, misalnya karena tertidur. Di sisi lain, saat anak tidur otot-ototnya menjadi rileks, termasuk otot yang menyusun saluran eustachius sehingga saluran tersebut terbuka. Nah, susu yang tetap keluar tadi bisa-bisa bukannya tertelan, namun masuk ke dalam saluraneustachius dan memenuhi rongga pada telinga tengah. Hal ini mungkin terjadi, apalagi pada anak yang menyusu botol dalam keadaan berbaring. Cairan yang terkumpul di telinga tengah kemudian dapat menjadi media infeksi bakteri. Selain itu, adanya cairan di belakang gendang telinga akan mengganggu proses transmisi suara. Akibatnya, anak menjadi sulit mendengar. Fungsi telinga dapat kembali normal apabila cairan tersebut dibuang.

RESIKO OBESITAS Bayi yang menetek pada payudara akan berperan aktif. Bayi menetek ketika lapar dan berhenti menetek ketika dia sudah kenyang. Bayi terlatih untuk mengenali kebutuhan asupan sesuai dengan energi yang dikeluarkannya. Sedangkan bayi yang minum di botol cenderung pasif. Bayi akan menghabiskan seluruh isi botol meskipun sudah kenyang. Bayi jadi sulit mengenali kebutuhan asupannya. Bayi akan terbiasa mengkonsumsi asupan melebihi kebutuhannya

KESULITAN MENYAPIH Menyapih anak dari dot bisa jadi lebih sulit dibanding menyapih dari payudara. Sedangkan bayi yang tidak menggunakan dot kita tidak usah memikirkan bagaimana menyapih dari gelas kan? Karena seumur hidup kita akan minum menggunakan gelas Sumber tambahan: website dokter laktasi Annisa Karnadi: http://duniasehat.net/2014/07/29/da...

TANYA: Fenomena bingung puting pada bayi hanya terjadi di masa kini. Jaman dahulu banyak bayi menggunakan dot tapi tidak apa-apa

JAWAB: Sejatinya dot diciptakan sebagai pasangan dari susu formula. Dot sudah diproduksi ketika susu formula diproduksi untuk mempermudah pemberian susu formula pada bayi. Tentu saja untuk bayi yang sepenuhnya mengkonsumsi susu formula, dot tidak akan menyebabkan bingung puting karena bayi tidak menyusu langsung pada ibunya. Fenomena bingung puting baru muncul ketika sudah banyak kaum ibu bekerja yang tetap memberikan ASI walaupun sudah mulai beraktivitas di luar rumah. Fenomena bingung puting baru muncul ketika fenomena penyimpanan ASIP perah mulai marak dipraktekkan. Dahulu kala ketika perempuan belum banyak yang bekerja, tentu saja bayi yang menyusu pada ibunya tidak kenal istilah bingung puting karena selalu menyusu langsung pada ibunya. Begitu pula pada masa ketika para ibu berhenti menyusui ketika kembali aktif bekerja. Fenomena bingung puting semakin menguat justru sejalan dengan semakin sadarnya kaum perempuan di dunia untuk tetap memberikan ASI meskipun mereka adalah ibu bekerja yang sudah kembali aktif berkegiatan di luar rumah. Jadi, pahami benar korelasi antara sebuah fenomena dengan konteksnya.

TANYA: Bolehkah kita menyapih bayi dari payudara dengan menggunakan dot?

JAWAB: Menyapih bayi dari ibunya dengan menggunakan dot justru memunculkan banyak masalah baru yaitu: ketagihan dot. Padahal fase kertegantungan anak pada kegiatan menghisap seharusnya sudah berakhir seiring dengan berakhirnya fase menyusui. Berikut ini adalah tambahan penjelasan yang pernah dibuat oleh Michelle Dian Lestari Anugrah, seorang konselor laktasi tentang bagaimana proses bingung puting dapat terjadi agar paham benar apa yang sebenarnya terjadi ketika bayi Anda mengalami bingung puting

TANYA (T) : kenapa anak saya kalau malam nyusu sampai payudara saya terasa lembek tapi masih marah sehingga harus saya kasih hasil perahan? Apakah ini artinya ASI saya tidak cukup

JAWAB (J): Betul, kalau sampai ibu harus kasih ASIP supaya anak ibu kenyang, artinya produksi ASI tidak cukup

T: Lho kok bisa begitu? Kan produksi ASI itu supply on demand? Kenapa kok demandnya lebih besar daripada supply?

J: Produksi ASI ditentukan oleh kekuatan menghisap anak, bukan seberapa kosong perutnya. Jadi kalau kebutuhan anak itu misalnya 100 cc per menyusu, tapi dia hanya mampu menghisap 60 cc, maka yg diproduksi payudara itu hanya 60 cc, sesuai dengan hisapan anak

T: Kalau gitu, kenapa anak saya hanya kuat menghisap 60 cc padahal butuhnya 100 cc?

J: Permintaan produksi ASI lewat hisapan biasanya akan terganggu saat hisapan anak melemah. Melemahnya hisapan anak disebabkan oleh penggunaan media dot, yg walaupun menyerupai puting tidak menutup resiko bingung puting. Bingung puting tahap satu ditandai dengan hisapan yg melemah, sehingga produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan anak per sesi menyusui. Tahap kedua adalah berkurangnya produksi ASi secara menyeluruh, sehingga bahkan saat diperah sekalipun hasilnya tidak sebanyak sebelumnya. Tahap ketiga adalah saat anak menolak menyusu langsung pada payudara dan hanya mau minum dari dot. Tahap keempat adalah berhentinya seluruh produksi ASI sehingga payudara tidak lagi memproduksi ASI. Seringnya ibu mengalami penyumbatan pada payudara juga salah satu gejala awal bingung puting, karena hisapan anak tidak cukup kuat untuk mengosongkan payudara

T: Tapi anak saya tidak bingung puting kok! Menyusu langsung mau, hisapannya juga kuat kok!

J: Kalau memang hisapannya kuat, berarti seharusnya anak ibu sudah cukup hanya menghisap langsung dari payudara, tidak perlu ditambal dengan ASIP lagi. Berarti itu artinya anak ibu sudah mulai bingung puting

T: Tapi bisa jadi produksi ASI berkurang, mangkanya tidak cukup buat anak saya

J: Betul, dan berkurangnya produksi ASI itu adalah tanda-tanda bingung puting juga

T: Tapi kan saya sudah pakai dot yg paling mirip dengan puting ibu?

J: Justru makin mirip dengan puting ibu makin besar kemungkinan bingung puting, karena tehnik menghisapnya berbeda. Menghisap payudara memerlukan kekuatan lidah dan rahang, perlu tenaga dan lebih sulit, sedangkan menghisap dot hanya membutuhkan daya hisap dari pengaturan pernafasan, jauh lebih mudah dan tidak mengeluarkan banyak tenaga. Itu yg dimaksud dengan bingung puting, saat anak tidak tahu tehnik menghisap mana yg harus dipakai utk bisa mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhan perutnya

T: Jadi saya harus bagaimana supaya produksi ASI tetap lancar?

J: Antara diceraikan dot dengan tuntas, tidak memakai dot utk pemberian ASIP, atau cerai payudara, hanya memberikan ASIP lewat dot tanpa menyusu langsung, yg disebut sebagai exclusive pumping, atau e-ping

T: Mana yg lebih mudah diantara keduanya?

J: Cerai dot memerlukan relaktasi dan mengajari anak minum dari spuit, pipet, sendok atau gelas. E-ping mengharuskan ibu secara disiplin memerah payudaranya setiap dua jam sekali tanpa terlewat. Mana yg lebih mudah kembali lagi pada keadaan masing-masing ibunya.

T: Kalau penggunaan nipple shield (penyambung puting) bagaimana?

J: Sama saja dengan penggunaan dot, mempunyai potensi bingung puting. Malah nipple shield berpotensi menyebabkan milk blister (lepuh susu) berupa bintil seperti jerawat yg ada di puting susu atau kulit dekat aerola, yang sakitnya ajib kalau dihisap anak, atau lecet pada puting susu, karena nipple shield membuat mulut anak tidak melekat pada payudara, dan menimbulkan milk blister atau lecet karena tekanan hisapanan anak yg terlalu kuat. Jadi sebaiknya hindari juga penggunaan nipple shield

T: Kalau empeng bagaimana?

J: Empeng juga sama seperti dot, berpotensi menyebabkan bingung puting sehingga hisapan anak melemah. Jadi kesimpulannya, kekuatan hisapan anak bisa dilihat dari seberapa efektif anak mengosongkan payudara. Kalau memang anak efektif mengosongkan payudara, maka resiko masalah payudara tersumbat, membatu atau bengkak biasanya lebih berkurang jauh. Posisi pelekatan mulut anak pada payudara juga menentukan efektifitas hisapan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar