Jumat, 24 April 2015

BAIK DAN BURUKNYA PERNIKAHAN


Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenang kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS : Ar Rum [30] :21)

Kabar baiknya, pernikahan membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang. Melalui pernikahan, kita akan sedikit-demi sedikit mengalami perubahan, dari pribadi yang lebih mementingkan diri sendiri menjadi pribadi yang harus mampu menjaga kehormatan orang lain (suami/istri) dan keluarga besar.

Melalui pernikahan, kita akan berubah dari sosok yang gemar bersenang-senang menikmati hidup saat ini menjadi orang yang berpikiran ke depan, kita juga akan belajar berbagai hal yang tidak akan kita temui dalam kehidupan lajang.

Kabar buruknya, setiap pernikahan pasti akan mengalami permasalahan. Permasalahan yang akan muncul tidak jauh-jauh dari hal ekonomi rumah tangga, hubungan dengan mertua, cara mendidik anak, ataupun hadirnya orang ketiga. Namun percayalah bahwa segala hal akan ada jalan keluarnya. dan perlu diingat sejak sekarang agar kita siap menghadapinya, bahwa tidak ada seorangpun yang hidup tanpa permasalahan, apa lagi dalam rumah tangga.

Sabar, tegar, kuat serta tanggung jawab, mungkin jiwa-jiwa itulah yang akan siap menghadapi segala macam permasalahan dalam sebuah rumah tangga itu. Selain hal tersebut, keberadaan ilmu yang bermanfaat akan menjadi penuntun dalam setiap langkah dan dalam menghadapi mala cobaan hidup.

Sebagai tindakan preventif, Nabi Muhammad SAW bersabda, “ada empat hal yang patut dipertimbangkan ketika seorang lelaki hendak menyunting seorang perempuan, yaitu kecantikan wajahnya, nasab atau silsilah keluarganya, hartanya, dan agamanya.”

Wajah rupawan menjadi salah satu dasar pertimbangan karena berdasarkan pertimbangan manusiawi akan membawa kesenangan. Begitu pula dengan nasab dan silsilah keluarga menjadi salah satu indikator tercipta satu mata rantai nasab yang jelas. Harta juga menjadi satu rujukan karena saat ini peran harta dalam keberlangsungan sebuah rumah tangga juga diperlukan meski ini bukan berarti kita berbicara asas materialistis yang dominan.

Namun itu semua bukanlah jaminan kebahagiaan yang akan di dapat dalam rumah tangga. Karena dalam kenyataannya masih banyak yang punya harta banyak, wajahnya yang rupawan, agamanya juga jelas keluarganya juga runtut/ jelas, namun masih saja banyak yang rumah tangganya hancur, ironisnya lagi terkadang hanya bertahan dengan hitungan bulan, setahun bahkan minggu.

Ada beberapa kemungkinan penyebab retaknya bahkan hancurnya sebuah rumah tangga, diantaranya; persoalan agama yang tidak hanya labelnya saja, namun agama yang dimaksud adalah penguasaan hingga pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, cara memperoleh harta, hingga kesiapan rohani/ jasmani. Itulah kenapa nabi kita nabi Muhammad SAW berbicara sebagaimana diatas. Bahkan, pada poin agama, Nabi Muhammad SAW. menambahkan satu kalimat penekanan, “Maka pilihlah yang beragama, karena jika tidak engkau akan merugi.”

Selain itu ada sebuah hadist yang artinya: “Wanita dinikahi karena empat hal, pertama karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir”[HR. Bukhori no. 5090, Muslim no. 1466]

Jangan lupa, semua poin tentang wanita yang disebutkan dalam hadist diatas adalah semuanya mengarah kepada kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka dari itu, cari dan dapatkanlah dengan cara yang baik, amalkan agamanya dengan sebenar-benarnya, dan bertanggung jawablah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar