Jumat, 24 April 2015

BAIK DAN BURUKNYA PERNIKAHAN


Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenang kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS : Ar Rum [30] :21)

Kabar baiknya, pernikahan membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang. Melalui pernikahan, kita akan sedikit-demi sedikit mengalami perubahan, dari pribadi yang lebih mementingkan diri sendiri menjadi pribadi yang harus mampu menjaga kehormatan orang lain (suami/istri) dan keluarga besar.

Melalui pernikahan, kita akan berubah dari sosok yang gemar bersenang-senang menikmati hidup saat ini menjadi orang yang berpikiran ke depan, kita juga akan belajar berbagai hal yang tidak akan kita temui dalam kehidupan lajang.

Kabar buruknya, setiap pernikahan pasti akan mengalami permasalahan. Permasalahan yang akan muncul tidak jauh-jauh dari hal ekonomi rumah tangga, hubungan dengan mertua, cara mendidik anak, ataupun hadirnya orang ketiga. Namun percayalah bahwa segala hal akan ada jalan keluarnya. dan perlu diingat sejak sekarang agar kita siap menghadapinya, bahwa tidak ada seorangpun yang hidup tanpa permasalahan, apa lagi dalam rumah tangga.

Sabar, tegar, kuat serta tanggung jawab, mungkin jiwa-jiwa itulah yang akan siap menghadapi segala macam permasalahan dalam sebuah rumah tangga itu. Selain hal tersebut, keberadaan ilmu yang bermanfaat akan menjadi penuntun dalam setiap langkah dan dalam menghadapi mala cobaan hidup.

Sebagai tindakan preventif, Nabi Muhammad SAW bersabda, “ada empat hal yang patut dipertimbangkan ketika seorang lelaki hendak menyunting seorang perempuan, yaitu kecantikan wajahnya, nasab atau silsilah keluarganya, hartanya, dan agamanya.”

Wajah rupawan menjadi salah satu dasar pertimbangan karena berdasarkan pertimbangan manusiawi akan membawa kesenangan. Begitu pula dengan nasab dan silsilah keluarga menjadi salah satu indikator tercipta satu mata rantai nasab yang jelas. Harta juga menjadi satu rujukan karena saat ini peran harta dalam keberlangsungan sebuah rumah tangga juga diperlukan meski ini bukan berarti kita berbicara asas materialistis yang dominan.

Namun itu semua bukanlah jaminan kebahagiaan yang akan di dapat dalam rumah tangga. Karena dalam kenyataannya masih banyak yang punya harta banyak, wajahnya yang rupawan, agamanya juga jelas keluarganya juga runtut/ jelas, namun masih saja banyak yang rumah tangganya hancur, ironisnya lagi terkadang hanya bertahan dengan hitungan bulan, setahun bahkan minggu.

Ada beberapa kemungkinan penyebab retaknya bahkan hancurnya sebuah rumah tangga, diantaranya; persoalan agama yang tidak hanya labelnya saja, namun agama yang dimaksud adalah penguasaan hingga pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari, cara memperoleh harta, hingga kesiapan rohani/ jasmani. Itulah kenapa nabi kita nabi Muhammad SAW berbicara sebagaimana diatas. Bahkan, pada poin agama, Nabi Muhammad SAW. menambahkan satu kalimat penekanan, “Maka pilihlah yang beragama, karena jika tidak engkau akan merugi.”

Selain itu ada sebuah hadist yang artinya: “Wanita dinikahi karena empat hal, pertama karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir”[HR. Bukhori no. 5090, Muslim no. 1466]

Jangan lupa, semua poin tentang wanita yang disebutkan dalam hadist diatas adalah semuanya mengarah kepada kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka dari itu, cari dan dapatkanlah dengan cara yang baik, amalkan agamanya dengan sebenar-benarnya, dan bertanggung jawablah.

SALAH SATU WAKTU DOA YANG MUSTAJAB


Sebagian orang tatkala memperhatikan hujan, ada yang sampai gelisah. Apalagi jika turunnya hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, sehingga yang terjadi adalah mengeluh. Sebenarnyajika kita merenung dan memahami sabda Nabi SAW, saat hujan turun adalah waktu mustajabnya do’a, artinya do’a semakin mudah dikabulkan.

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni ibnu qudamah

al mugmengatakan, “Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi SAW;

“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan:

Bertemunya dua pasukan,Menjelang shalat dilaksanakan, danSaat hujan turun

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dua do’a yang tidak akan ditolak:

do’a ketika adzan dando’a ketika turunnya hujan.

Do’a yang amat baik dibaca kala itu adalah memohon diturunkannya hujan yang bermanfaat. Do’a yang dipanjatkan adalah,

“Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat”.

Itulah yang Nabi ucapkan ketika melihat turunnya hujan.Al Khottobi mengatakan, “Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia.”Semoga dengan turunnya hujan semakin membuat kita bersyukur, bukan malah mengeluh. Manfaatkanlah moment tersebut untuk memohon segala hajat pada Allah SWT, menyangkut urusan dunia dan akhirat. Jangan sia-siakan kesempatan untuk mendoakan kebaikan diri, istri, anak, kerabat serta kaum muslim lainnya.

Wallahu A’lam…

ANTARA NADZAR DAN PERBUATAN SETAN


Ketika melaksanakan tawaf, Rasulullah SAW melihat seseorang yang mengikatkan tangannya dengan tangan orang lain. Dua orang ini berjalan depan-belakang, yang di depan berfungsi sebagai penuntun. Maka tangan beliau memotong ikatan dua orang ini, seraya bersabda : “lepaskan!” Orang yang menuntun menjawab : “wahai Rasul, ini nadzar. Kami telah bernadzar untuk selalu bersama-sama sampai kami tiba di Kakbah”. Perilaku seperti ini adalah tradisi jahiliyah dalam manasik haji. Maka Rasulullah SAW bersabda;

Lepaskan diri anda (berdua) dan berhajilah (dengan manasik secara individu), cara yang anda peragakan ini bukan nadzar. Sesungguhnya nadzar (yang benar) hanya amalan yang ditujukan untuk Allah, sedang ini (cara anda) adalah perbuatan setan”. Sahih al-Bukhari

Kesempatan tawaf ini digunakan secara efektif oleh Rasulullah untuk membersihkan manasik haji dari unsur-unsur jahiliyah. Pembersihan itu sudah dimulai sejak Mekkah ditakhlukkan (tahun 8 H) dan ketika Abu Bakar melaksanakan haji (tahun 9 H). Tetapi karena pola manasik haji jahiliyah sudah mengakar, maka pembersihannya harus dilakukan secara konsisten dan tegas.

Referensi: Dr. H. Imam Ghazali Said, MA., Praktik Manasik Haji & Umrah Rasulullah SAW, 2012, Diantama: Surabaya.

Kisah nyata; Orang Shaleh yang Dihajikan Malaikat



Kisah ini sudah sering kita dengar, baik di pengajian maupun ceramah para ustaz atau dai. Kisah ini merupakan sebuah Qudwah bagi siapa saja yang ingin kembali dan berjalan di jalan Allah SWT.

Kisah ini merupakan kisah sufi atau dengan kata lain ahli tasawuf. Para pengamal tasawuf ialah mereka orang-orang yang sengaja menjauh dari kehidupan duniawi walaupun kesemarakan dunia senantiasa mendatangi dan menhampiri mereka. Karena tujuan hidupnya hanyalah kehidupan yang hakiki yakni kehidupan akherat.

Dahuli pernah dikisahkan ada seorang lelaki yang shaleh yang dikenal dengan panggilan Sulaiman, ia dermawan, ahli ibadat, dan terkenal dengan kebaikan, bijaksana dan kebajikan-kebajikan hidupnya. Pada suatu waktu datang seorang kawannya, sebut saja namanya Al-Khoir yang merupakan seorang saudagar yang tajir ke rumahnya. Dalam silaturahimnya, kedua kawan tersebut sepakat untuk pergi menunaikan haji ke tanah suci Makkah bersama-sama. Maka niat baik itupun disepakati dan segala sesuatunya akan dilengkapi dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

Setelah semuanya telah siap. Mereka sepakat untuk menyetor ONH. Ketika pada suatu sore, Sulaiman berjalan diantara perumahan sempit dan kotor, kemudian dia mendengar suara tangisan, rintihan anak kecil yang meminta-minta sesuatu kepada ibunya. Rumah itu dihuni oleh seorang janda yang miskin dengan beban beberapa orang anak. saking dari miskinnya si janda tidak mempunyai apa-apa untuk dimasak. Demi menghibur anaknya, dia memasak batu agar terlihat seolah-olah sedang memasak. Seketika itu, Sulaiman mengurungkan niatnya untuk pergi haji, lalu uang setoran haji tersebut ia sedekahkan kepada janda miskin tadi. Tentu saja jumlahnya sangat besar bagi ukuran keluarga miskin tersebut.

Ketika kedua teman tadi bertemu, Sulaiman memberitahukan kepada Al-Khoir, bahwa dirinya tidak jadi berangkat haji karena suatu hal. Tentu Al-Khoir kaget bercampur kecewa, namun dia juga memahami keadaan Sulaiman. Maka berangkatlah Al-Khoir ke Makkah sendirian tanpa sahabatnya tersebut.

SubhanAllah, kebesaran Allah SWT, pada suatu ketika Al-Khoir sedang tawaf di Ka’bah, dia bertemu dengan sahabatnya tadi dan bahkan Sulaiman memberikan sebuah tasbih kenangan kepadanya. Dia pun bersukacita karena kawannya ternyata juga pergi haji. akan tetapi karena sedang beibadah dan keadaan tawaf juga penuh sesak dengan jamaah haji lainnya, mereka tidak bertemu lagi setelah tawaf tersebut.

Ketika Al-Khoir sudah selesai mengerjakan ibadah hajinya dan kembali ke kampung halamannya, ia juga bercerita kepada para penziarah ke rumahnya bahwa dia bertemu juga dengan Sulaiman saat melakukan tawaf. Bahkan dia juga memberikan saya hadiah kenangan berupa tasbih ini yang saya pakai, demikian cerita Al-Khoir kepada para penziarah.

Pada saat Sulaiman mengunjunginya, Sukacita Al-Khoir kepada sahabat dekatnya itu, dia memeluknya erat-erat. Dan mencuatlah kisah yang Al-Khoir alami ketika tawaf bertemua dengannya. Tapi Sulaiman menyangkalnya dan mengatakan saya tidak ke Makkah. Tentu saja Al-Khoir terkejut dan menganggapnya sedang bergurau. Tetapi, tentu saja untuk meyakinkan Sulaiman, Al-Khoir mengatakan bahwa kamu memberikan saya tasbih yang saya pakai ini.

SubhanAllah. Ternyata memang Sulaiman secara fisik tidak melakukan ibadah haji. Namun, secara ruhani dan pahala, ia seolah-olah melaksanakan haji tersebut. Dan orang yang Al-Khoir temui di Ka’bah ketika tawaf adalah malaikat yang menghajikan Sulaiman berkat keyakinan dan kepasrahannya yang tinggi kepada Allah SWT, berkat pertolongannya membantu janda miskin yang tak mampu memberikan apapun kepada anaknya tadi. Sehingga pahala yang didapat Sulaiman berlipat-lipat ganda. Pahala sedekah dapat, begitu juga dengan pahala haji.

Maha kuasa Allah SWT dan maha atas segalannya, termasuk terhadap hamba-Nya yang bertakwa. Sebuah kisah yang menarik untuk senantiasa kita jadikan renungan agar kita semua selalu berbagi agar bermanfaat pada sesama, khususnya terhadap orang fakir dan miskin sebagai wujud dari ajaran dan dimensi semua rukun Islam bagi orang muslim.

Bagaimana Jika Orang Muslim Hidup Dengan Kemewahan?


Sepanjang hidup mereka, orang ingin menjadi seperti orang yang mereka anggap sebagai makhluk kualitas yang lebih tinggi, dan mereka sering menerima mereka sebagai panutan.
Mereka melihat foto-foto bintang film dan artis yang bersusah payah atas penampilan mereka dan mencoba untuk meniru selera mereka, dan bahkan keyakinan mereka sebagian besar waktu, dari kekaguman bagi mereka. Namun satu-satunya keyakinan layak untuk dipelajari dan dipuji adalah Islam, dan karena itu umat Islam yang mewakili Islam harus hidup berkualitas setinggi mungkin. Mengenai sebaliknya-bahwa kualitas hidup yang rendah diperlukan oleh Islam-adalah sikap yang salah yang berasal dari gagal menghargai Allah dengan benar dan tidak hidup dengan nilai-nilai ajaran Al Qur’an.

Salah satu fitur yang paling mencolok dari era saat ini adalah bagaimana seluruh dunia bisa dalam keadaan seketika komunikasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi.
Seorang anak muda duduk sendirian di depan komputer dapat berhubungan secara simultan dengan Brazil, Amerika, Rusia, Turki, Inggris dan China, dan mereka dapat dengan mudah melihat cara orang di sana hidup.

Komunikasi yang cepat Ini adalah salah satu alasan mengapa umat Islam di seluruh dunia harus berjuang untuk hidup berkualitas tinggi. Konsep kehidupan yang berkualitas, di segala tempat dan setiap saat, memiliki efek positif pada semua orang dan berperan dalam orang lain mengambil minat dalam keyakinan seseorang.

Memiliki kualitas hidup yang tinggi karena itu merupakan cara penting untuk menyebarkan Islam. Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an bagaimana Muslim harus memakai pakaian bersih, makan makanan yang baik, hidup dalam lingkungan yang menyenangkan dan, yang paling penting dari semua, memiliki nilai-nilai moral tinggi. Semua nabi adalah orang-orang yang memimpin kehidupan kualitas tertinggi di antara rakyat mereka, dalam kondisi waktu dan cara mereka sendiri.

Keindahan dan keunggulan teknologi dari istana Nabi Sulaiman AS. sangat berperan dalam Belkis, Ratu Sheba, yang datang untuk memiliki iman. Nabi Muhammad SAW mengenakan jubah Romawi ketika menyambut pengunjung. Orang-orang langsung mengenali Nabi kita, mawar beraroma wangi ketika ia sedang berjalan di jalan-jalan. Nabi kita SAW diwarnai matanya dengan kohl dan memiliki janggut rapi. Sebuah konsep yang unggul seni dan ilmu pengetahuan, kasih sayang dan kualitas tinggi tiba di mana-mana bahwa Islam tercapai, bukan hanya Jazirah Arab.

Sebagai contoh, konsep kehidupan berkualitas tinggi memerintah di semua bidang kehidupan di negara Umayyah Andalusia di Spanyol. Terinspirasi oleh cinta Allah, arsitektur Andalusia dan pendekatan demokratis umat Islam Andalusia kepada orang-orang dari semua agama, budaya dan keyakinan, masih merupakan contoh bagi seluruh Eropa.
Penyebaran nilai-nilai moral Islam di seluruh dunia dan penerimaan mereka dengan sejumlah besar orang di Barat khususnya hanya bisa menjadi mungkin dengan menghilangkan gambar palsu yang telah ditetapkan Islam.

Jika seseorang yang tinggal di negara Barat, yang manfaat dari segala macam kebebasan dan yang menikmati seni dan ilmu pengetahuan, yang menghargai keindahan dan memiliki standar tertentu hidup, diberi kesan bahwa umat Islam harus melihat ke dalam, menghindari kesenangan estetik dan hidup dibersihkan dari segala berkat, bahagia, tanpa keindahan dan musik, dan umumnya beku, orang yang tidak akan mengembangkan opini positif dari Islam. Jika tidak ada basa-basi yang memperluas jiwa manusia, jika tidak ada seni, ada keindahan atau estetika, tidak ada orang yang senang bersenang-senang, maka dunia tidak akan pernah mendaftar ke Islam.

Sebuah kualitas hidup tidak berarti mobil mahal, istana atau pakaian desainer; seseorang yang memiliki semua ini tetapi tidak memiliki pemahaman kualitas dalam jiwanya tidak bisa memberi contoh yang baik.

Seorang muslim yang mampu mempercantik kehidupan dan lingkungannya sendiri dengan nilai-nilai moral dan kehadiran, adalah seseorang yang hidup dengan Islam dengan cara yang terbaik, dan ketulusan yang dapat berperan dalam banyak orang beralih ke Islam.

Kisah Nyata; KESAKSIAN “ELLA AZ-ZAHRA ASLINA” YANG PERNAH MATI SURI

Ella Az-Zahra Aslina adalah gadis berusia sekitar 25 tahun yang berasal dari pekan baru. Ia yang pernah mati suri pada 24 Agustus 2006 lalu. Iamemberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang ruhnya saksikan saat mati suri. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil, cobaan telah datang pada dirinya. Saat umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia secara tidak sengaja memakan racun.

Sebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit di jakarta.

Setelah itu, Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi. ”Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan” jelas Rustam paman Aslina. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke jakarta sekitar pukul 12 malam waktu setempat. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan nafasnya sesak. “Aslina seperti orang menjelang sakratulmaut. Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir”. ungkapnya.

Aslina memberikan kesaksiaanya

“Mati adalah hal pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,” begitu Aslinamengawali kesaksiaanya. “Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Semua mata yang hadir saat ituterpaku mendengar kesaksian tersebut. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut, seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari dagingnya. Bahkan lebih sakit lagi. “Terasa malaikat mencabut nyawa saya dari kaki kanan saya,” tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung nafas, saya berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak……, Bu,…….” ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ di Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan salam kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot,gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: “siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu….” Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang berpakaian serba hijau.

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tetapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itu adalah amal buruk orang tersebut. Kemudian Aslina melanjutkan. “Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Kemudian Aslina melanjutkan kesaksiannya, bahwa ruhnyadipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ”Ayah”. ”Wahai ayah, bisakah saya bertemu dengan ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun.

Benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: “Wahai ayah, janji saya telah sampai.” Mendengar itu ayah saya dan saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai”. ungkap Aslina.

Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Sebagaimana kesaksiannya itu, ayahnya tersebut menunduk, lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dipersilahkan dudukdi kursi yang empuk, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. “Siapa kamu?” lalu perempuan itu menjawab. “Akulah (amal) kamu.” Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa.

Kemudian ia kembali melihat seorang laki-laki yang memikul besi yang sangat berat, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab,“orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang”. Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat.

Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain. Dilihatkan juga oleh ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya.

Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Ternyata orang tersebut adalah orang yang suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia. Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tidak tampak.

Tiba-tiba muncul suara orang mengucapkan “Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar.” Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir. Perjalanan-pun berlanjut. Ia mdlihat tepak tembaga yang sisi-sisinya memancarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak tersebut terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab, tepak tersebut adalah husnul khatimah/ akhir yang baik dari kehidupn manusia.

Selanjutnya ruh Aslina mendengar adzan seperti adzan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. “Saya mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. “Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang saat di dunia,” ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak “husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tetapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. “Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.”

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. “Cepatlah kiamat, aku tidak tahan lagi di sini Ya Allah….” Manusia-manusia itu juga memohon. “Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.” Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri.

Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah SWT. Dari cerita yang bukan sembarang cerita karena hal tersebut adalah sebuah kesaksian nyata oleh ruh Aslina, maka buatlah kesaksian ini sebagai pendorong, penguat, cambuk bagi kita untuk selalu ingat kepada Allah SWT dan selalu berbuat baik juga banyak beramal baik.

Sumber : kickandy

INILAH SOLUSI MASALAH ANDA!


Sering kita mendengar perkataan “Jangan lari dari masalah”. Ungkapan tersebut sering dimaksudkan agar kita selalu siap menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Bukan hanya masalahnya harus diselesaikan tetapi kita perlu secepat mungkin menjadi orang yang pandai dalam menyelesaikan masalah, anda ingin tahu caranya agar bisa pandai mengatasi permasalahan?…..Ya jangan lari dari masalah, karena masalah itu juga merupakan solusinya.

Masalah anda pada keuangan? Bersedekahlah, Ingin cepat punya pasangan hidup? Bantulah orang lain agar cepat bisa menikah, Ingin cepat punya keturunan? Bantulah orang lain yang senasib, atau ikutlah menafkahi orang yang punya anak-anak yatim dan anak fakir miskin, Ingin cepat kerja? Bantulah pengangguran, Ingin cepat lulus kuliah? Bantulah teman-teman anda menyelesaikan tugas akhirnya atau bantulah biayanya, Ingin cepat naik pangkat? Promosikan teman-teman anda pada atasan yang layak naik pangkat, Ingin panjang umur? Berbuat baiklah pada orang lain dengan apa yang kita miliki.

Berikut Hadits tentang solusi dalam masalah;

“Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang mukmin dari kesusahan dunia maka Allah SWT akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat“. (HR. Muslim) 

“Barangsiapa memberi kemudahan orang yang dalam kesulitan maka Allah SWT akan memudahkan di dunia dan diakhirat”. (HR. Muslim) 

“Barangsiapa menutup aib seorang muslim, maka Allah SWT akan menutup aibnya didunia dan diakhirat” (HR. Muslim)

“Dan Allah SWT selalu menolong hamba selama hamba menolong saudaranya”. (HR. Muslim) 

“Barangsiapa yang menerima pembatalan jual beli seorang muslim maka Allah SWT menerima pembatalan kesalahannya”. (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)

“Barangsiapa mencari-cari aib saudaranya niscaya Allah SWT akan mencari-cari aibnya, dan barang siapa yang aibnya dicari-cari oleh Allah SWT niscaya Allah SWT akan mempermalukan dia meskipun dia berada di dalam rumahnya sendiri.” (HR. Abu Daud no. 4236 dan At-Tirmizi no. 2032)

“Barangsiapa merugikan seorang muslim maka Allah SWT merugikannya” (HR. Abu Daud & Tirmidzi)

“Barangsiapa mempersulit urusan seorang muslim maka Allah SWT akan mempersulit urusannya” (HR. Abu Daud & Tirmidzi)

“Tidaklah seseorang menelantarkan seorang muslim pada saat dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya maka Allah SWT akan menelantarkan disaat dia suka seandainya ditolong. Tidaklah seseorang menolong seorang muslim pada saat dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya maka Allah SWT akan menolongnya disaat dia suka seandainya ditolong.” (HR. Abu Daud)

“Barangsiapa yang bertoleransi maka Allah SWT akan bertoleransi kepadanya” (Al I’lam Ibnul Qoyyim)

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ

“Dan orang-orang yang mengasihi maka akan dikasihi oleh yang Maha Pengasih” (Fathul Bari)

إِنَّمَا الرُّحمَاءَ اِرْحَمُوعِبَادِهِ مِن اللهُ ايَرحمُ

“Sesungguhnya Allah SWT hanya akan menyayangi hamba-hambaNya yang kasih sayang” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Kisah nyata; ANAK SUKSES AKIBAT ORANG TUA RAJIN TAHAJUD

Sebuah keluarga di kabupaten Pamekasan Madura yang penuh dengan kesederhanaan namun bergelimang kebanggaan dan kebahagiaan ini, berbagi cerita sekaligus nasehat terhadap media.ikhram.com, “Saya tidak bisa memberikan apa-apa kepada anak-anak saya, namun saya tidak pernah tinggal diam karena kebutaan yang saya derita saat saya mengemban tugas di satuan polri jatim beberapa tahun dahulu”, mulai cerita bapak yang biasa dipanggil jam ini.

Bapak jam, yang dulunya merupakan anggota kepolisian jatim sekarang sedang menjalani hari-harinya dengan beribadah dan berdoa agar keluarganya dilimpahi keberkahan dan kebahagiaan, utamanya para anak-anaknya, karena dengan gangguan atau penyakit yang ia derita pada penglihatannya tersebut sejak beberapa tahun yang lalu itu, hanya bisa beraktivitas di rumahnya saja “Saya dulu, saat masih aktif di kepolisian di jatim, saya tidak pernah ada di rumah, karena saya tempat tugasnya di lapangan. Namun sejak saya mendapat musibah saat bertugas sehingga penglihatan saya tidak lagi bisa melihat, saya di pensiunkan dini, dan saya hanya bisa beraktivitas di rumah, namun saya tidak berdiam diri, saya berdoa semoga anak-anak saya dan keluarga selalu bahagia dan anak saya bisa sukses” ucap bapak 3 anak ini.

Ya….. tidak ada yang namanya orang tua tidak ingin melihat anak-anaknya sukses dan bahagia tentunya. Ke tiga anak bapak jam terdiri dari satu perempuan dan dua laki-laki. Anak yang pertama, yakni yang perempuan sudah tergabung ke dalam satuan polisi di polda jatim, sedangkan anak yang kedua, yakni Riz sudah tergabung ke dalam anggota TNI melalui WAMIL yakni salah satu jalur perekrutan yang ada di satuan TNI di negara ini, sedangkan yang terakhir masih ada di bangku SMA.

Bapak jam dan Ibu Fadilah tentu sangat bangga pada anak-anaknya, bukan karena mereka yang telah meneruskan bapaknya, namun lebih karena mereka bahagia, sayang kepada orang tua dan keluarganya. Meskipun mereka telah menjadi abdi Negara, mereka masih selalu berkomunikasi dan masih sempat menanyakan kabar keluarga “Saya sangat bahagia, karena mereka masih sangat peduli pada keluarga meskipun mereka sibuk dengan tugasnya sebagai aparat negara” jelas ibu fadilah pada media.ikhram.com.

Banyak sekali keluarga yang ingin mengantarkan para anak-anaknya meraih cita-citanya, sehingga sang anak dan keluarga bisa bahagia dan bangga. Maka peran orang tua sebagai panutan sekaligus pintu kesuksesan bagi anak tidak hanya harus usaha menggunakan materi, tenaga saja, namun keadaan batin yang religius juga sangat menentukan kesuksesan keluarga. “Saya selalu berdoa, shalat tahajut setiap malam, tujuannya bukan hanya agar anak saya sukses, namun agar keluarga saya ini bahagia dimanapun dan dalam keadaan apapun sehingga Allah tidak segan untuk membukakan pintu rezeki keluarga, terutama anak-anak lami” jelas bapak Jam terkait rahasia kesuksesan anak-anak dan keluarganya itu.

Teringat pada nasehat agama kita, bahwa dunia ini hanyalah sementara, dan jika anda butuh, maka mintalah pada yang Maha Kuasa, maka niscaya akan terkabulkan. Itulah yang menjadi kenyataan pada keluarga bapak Jam. Tahajut, dan doa yang ia panjatkan adalah salah satu rahasia lancarnya jalan yang diberikan Allah SWT pada keluarga dan anak-anaknya.

Semoga bermanfaat…..amin….

ZIKIR PELEMBUT HATI SUAMI

Zikir Pelembut Hati, Zikir ini bagus untuk diamalkan oleh isteri yang ingin hati suaminya menjadi lembut dalam setiap hal. Berikut bacaan tersebut:

1. Ya Jabbar

2. Ya Aziz

3. Ya Mutakabbir

Dzikir tidak hanya ada dan dibaca ketika kita sedang shalat dan setelahnya, namun ada juga dzikir yang diperuntukkan hal-hal kebaikan lainnya dalam kehidupan ini. Salah satunya untuk memohon kelembutan dan kasih sayang sang suami. Bacalah dzikir diatas dengan niat yang baik seraya memohon kepada Allah SWT, kemudian jika sudah membacanya beberapa kali, lalu hembuskan ke atas suami sekiranya suami tidak heran dan tidak sadar. Atau sang isteri membacanya pada waktu suami tidur nyenyak, kemudian hembuskanlah di tapak tangan dan letakkan di hati(dada) suami. Mudah-mudahan Allah SWT melembutkan hatinya.

Bila hati sudah lembut, maka semuanya akan terasa mudah untuk di bicarakan, menemukan kebahagiaan dan sebagainya di dalam rumah tangga. selain itu ada doa yang baik juga untuk di amalkan: “Ya Allah, lembutkanlah hatinya(suami) sebagaimana Engkau lembutkan besi”

Semua doa yang kita panjatkan, termasuk amalan/ dzikir yang kita lakukan pasti akan di dengar dan akan di ijabah, tentu dengan segala kerendahan hati kita memohon dan juga kebersihan hati kita.

Akhi, Ukhti, Sudah Benar Kah Hidup Kita?

Pada umumnya manusia sangat sering melihat apa yang hanya kelihatan oleh mata, namun sangat jarang kita sekalian ingin bahkan bisa merasakan dan melihat apa yang tidak kita lihat dengan mata kita sebagai manusia, maka sangat disayangkan jika kita dalam hidup ini hanya melalui begitu saja tanpa ada arti dan makna hidup yang sebenarnya.

Kita sangat sedikit bertanya pada pada diri kita, kebaikan apa yang telah bertambah pada diri kita di hari kemarin, diminggu kemarin dan kebaikan apa yang akan kita tambah dan yang akan kita lakukan untuk bekal kita kelak jika sudah menghadap Allah SWT. Jika hari berlalu dengan sia–sia tanpa ada nilai yang bertambah, tanpa adanya usaha mendekatkan diri kita kepada Allah SWT maka apalah arti semua tentang hidup kita ini.

Jika usia yang diberikan Allah SWT tidak kita manfaatkan sebagai kesempatan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lalu apa yang kita pahami dari tujuan hidup ini?

Apakah selama ini kita mengira bahwa kehidupan ini adalah makan dan minum yang enak, atau bagusnya model baju dan tempat tinggal? Apa yang kita perjuangkan saat ini dan di hari–hari yang lalu?

Apakah kita hanya memperjuangkan pangkat dihadapan manusia yang semuanya akan terhapuskan? Apakah kita rela terjatuh dari mengabdikan hidup untuk Allah yang Maha Suci dan Abadi, menjadi mengabdikan diri untuk hawa nafsu yang rendah dan hina?
Ayokita sadari selagi nafas ini masih bisa kita hembuskan,semua yang melekat pada kita ini adalah tanda kemurahan Allah SWT pada kita, hari-hari yang kita lalui adalah sebagian dari nikmat Allah SWT yang tak akan bisa kita hitung. Apakah kita pernah berfikir jika berada pada hembusan nafas yang terakhir, harta kita sebanyak apapun tidak bisa kita tukar dengan sekali hembusan nafas lagi. Apakah kita pernah merenung jika setelah hari terakhir dalam hidup kita di dunia ini,jabatandi dunia setinggi apapun tidak bisa untuk menambahkan satu hari untuk menyambung kehidupan kita.

Masih banyak diantara kita yang menjadikan waktu tidak berguna dihadapan Allah SWT, yaitu disaat kita kotori nikmat waktu itu, kita kotori dengan dosa-dosa. Dan alangkah mengerikanya jika ternyata nafas terakhir yang kita hembuskan, sementara Allah SWT belum mengampuni dosa-dosa kita dari berbagai kesalahan dan kecerobohan yang telah kita lakukan.

TIPS MENDAPATKAN KETURUNAN YANG BAIK


Rasulullah SAW bersabda:

”Ada empat sebab orang memilih teman hidupnya. Sebagian orang memilih sebab harta-bendanya. Sebagian lagi sebab keturunannya. Sebagian lagi sebab tertarik oleh kecantikannya. Dan sebagian lagi memandang penting akhlak dan agamanya. Hendaknya engkau selalu mengutamakan akhlak dan agamanya. Kalau tidak tanganmu akan dikotori oleh lumpur” (Bukhari, Muslim, dan Misykaat 267)

Semenjak bumi ini diciptakan hingga kini, tidak ada cara lain untuk mendapatkan keturunan yang terbaik menurut agama kecuali seorang ibu yang Mukhlis serta berbudi luhur. Di sinilah akan nampak ciri khas kesempurnaan agama Islam. Islam mengatur pendidikan anak-anak jauh sebelum anak tersebut lahir ke bumi. Islam memerintahkan jika seorang mukmin ingin mempunyai keturunan yang saleh, ia hendaknya memilih calon istrinya seorang wanita yang beragama serta berakhlak yang baik pula. Sebab jika ia salah pilih, maka penyesalanlah yang akan ia terima sepanjang hidupnya.

Dibalik nasehat diatas, pasti terdapat hikmah, yakni seorang ibu membekaskan pengaruh pada pembawaan akhlak serta kepribadian anak-anaknya. Setelah anaknya terlahir, maka praktek pendidikannya sangatlah diperlukan untuk memupuk anaknya hingga besar dan dewasa nanti, begitu juga sang ayah.

Seorang ibu sangatlah besar pengaruhnya, karena ibulah yang akan menebarkan dan memberikan ketentraman. Siang malam ia senantiasa berada disamping ibu. Kepada ibulah ia bertutur. Kepada ibu ia mencari jalan penyelesaian dalam suatu masalah. Dari mulut ibu ia mendengar kata-kata mesra. Sekali-kali ibu memarahinya, tetapi ia tetap akan kembali kepada ibu. Ia memperhatikan setiap tingkah-laku sang ibu. Dengan kata lain, seorang anak merupakan bagian wujud seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Surga terletak di bawah kaki ibu” Maksudnya ialah, jika sang ibu seorang yang mukhlis, maka hubungannya yang erat siang malam itu akan menuntun anaknya langsung ke surga. Yakni dengan bakti dan kasih sayangnya terhadap ibu, ia akan menuju ke surga sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah SAW.

Nabi besar Muhammad SAW Bersabda:

“Hendaklah engkau selalu mengutamakan akhlak dan agama (wanita yang akan engkau kawini). Kalau tidak, tanganmu akan dikotori oleh lumpur,”

Seseorang yang memilih pasangan hidupnya seorang wanita dengan mengutamakan kecantikan paras mukanya, kebangsawanannya, dan kekayaan hartanya, maka ia tak ubahnya seperti berlari-lari mengejar sesuatu yang tidak kekal. Oleh karena itu, dianjurkan sebaiknya memilih seorang wanita yang beragama dan berakhlak. Jika seseorang mendapatkan seorang istri yang beragama dan di samping itu dimilikinya pula nikmat-nikmat tambahan (berupa kecantikan, harta, dan keturunan), ia tak ubahnya laksana memiliki sebutir mutiara. Akan tetapi, dasar utamanya untuk memperoleh keturunan yang baik adalah terletak pada kecondongan sifat istri kepada agama dan keluhuran budi pekertinya. Selain itu, seorang istri yang mukhlis merupakan sumber ketentraman hati dalammelalui hidup dan kedamaian pikiran bagi sang suami serta membuat rumah tangga yang bergelimangan ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan laksana surga dunia.

Kamis, 23 April 2015

Mengenal Kehamilan Kosong (Blighted Ovum)

Setiap ibu yang sedang hamil pada usia dini tentunya selalu mendambakan kehamilan yang sedang dijalaninya berjalan dengan apa yang diharapkannya, kehamilnnya terus berlanjut hingga 9 bulan dengan sehat. Setiap ibu hamil dini tentunya berharap, kelak di bulan ke 9 dia dapat melahirkan ke dunia seorang buah hati pujaan orang tua. Namun, manusia hanya bisa berharap dan berencana. Kadang apa yang diharapkan dan direncanakan tidak sesuai dengan harapan, termasuk pada diri ibu hamil. Kehamilan yang di damba kadang gugur di tengah jalan akibat berbagai hal, salah satunya mulai dari adanyakehamilan di luar kandunganadanya TORCH,kehamilan anggur dan yang akan kita bahas disini adalah adanya kondisi kehamilan kosong atau dikenal dengan istilah Blighted Ovum.

Blighted ovum juga dikenal sebagai kehamilan tanpa embrio. Pada saat terjadi pembuahan, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban, plasenta, namun telur yang telah dibuahi (konsepsi) tidak berkembang menjadi sebuah embrio. Pada kondisi blighted ovum kantung kehamilan akan terus berkembang, layaknya kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi gagal untuk berkembang secara sempurna. Maka pada ibu hamil yang mengalami blighted ovum, akan merasakan bahwa kehamilan yang dijalaninya biasa-biasa saja, seperti tidak terjadi sesuatu, karena memang kantung kehamilan berkembang seperti biasa. Pada saat awal kehamilan, produksi hormon HCG tetap meningkat, ibu hamil ketika di tes positif, juga mengalami gejala seperti kehamilan normal lainnya, mual muntah, pusing-pusing, sembelit dan tanda-tanda awal kehamilan lainnya. Namun ketika menginjak usia kehamilan 6-8 minggu, ketika ibu hamil penderita blighted ovum  memeriksakan kehamilan ke dokter dan melakukan pemeriksaan USG, maka akan terdeteksi bahwa terdapat kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang. Jadi, gejala blighted ovum dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau hingga adanya perdarahan layaknya mengalami gejala keguguran mengancam (abortus iminens) karena tubuh berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal.

Blighted ovum atau kehamilan kosong ini, kadang di sebagian masyarakat ada yang menghubungkannya dengan hal-hal mistik. Ada yang mengatakan kehamilannya hilang di bawa oleh makhlus atau bayinya dipindahkan ke orang lain, dll. Karena memang kesannya bayinya menghilang, padahal ibu hamil yang mengalami blighted ovum mengalami tanda-tanda dan perubahan-perubahan tubuh layaknya kehamilan normal, namun ketika di cek USG janinnya tidak ada/tidak berkembang. Namun tentunya semua hal mistik itu itu tidak benar adanya.

Blighted ovum terjadi pada saat awal-awal kehamilan. Penyebab dari blighted ovum sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun di duga karena adanya kelainan kromosom, kelainan genetik, atau sel telur dengan kondisi kurang baik di buahi oleh sperma normal atau sebaliknya. Sayangnya Blighted ovum tidak bisa di cegah atau dihindari. Untuk penanganan kehamilan blighted ovum tiada jalan lain kecuali mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam rahim. Caranya bisa dilakukan dengan kuretase atau dengan menggunakan obat. Namun kuretase dianggap memiliki kelebihan karena dapat mencegah terjadinya infeksi dan juga pemeriksaan kromosom.

Blighted ovum tidak berpegaruh terhadap rahim ibu atau terhadap masalah kesuburan. Seseorang yang pernah mengalami blighted ovum dapat kembali hamil normal. Namun jika ibu mengalami blighted ovum berulang, baiknya dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang intensif, karena dikhawatirkan adanya kelainan kromosom yang menetap pada diri ibu atau suami. Dokter mungin menyarankan untuk dilakukan tes genetika atau juga dilakukannnya terapi selama 1-3 bulan sebelum mencoba hamil kembali, tergantung dari kondisi hasil pemeriksaan dokter.

Bagi ibu yang mengalami blighted ovum, tetap tabah dan berdoa, masih besar harapan untuk bisa mendapatkan kehamilan normal di kehamilan selanjutnya. Sekali lagi kita hanya bisa merencanakan dan hanya Tuhan lah yang maha menentukan, tapi kita harus yakin bahwa Tuhan selalu memberi kita yang terbaik. Amin.

Kisah Nyata; KESAKSIAN “ELLA AZ-ZAHRA ASLINA” YANG PERNAH MATI SURI

Posted by: ali alwahid 1 day agoin ArtikelKeluargaKisahSejarah & Perkembangan IslamSosial

Ella Az-Zahra Aslina adalah gadis berusia sekitar 25 tahun yang berasal dari pekan baru. Ia yang pernah mati suri pada 24 Agustus 2006 lalu. Iamemberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang ruhnya saksikan saat mati suri. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil, cobaan telah datang pada dirinya. Saat umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia secara tidak sengaja memakan racun.

Sebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid). Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit di jakarta.

Setelah itu, Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi. ”Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan” jelas Rustam paman Aslina. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke jakarta sekitar pukul 12 malam waktu setempat. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan nafasnya sesak. “Aslina seperti orang menjelang sakratulmaut. Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir”. ungkapnya.

Aslina memberikan kesaksiaanya

“Mati adalah hal pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,” begitu Aslinamengawali kesaksiaanya. “Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Semua mata yang hadir saat ituterpaku mendengar kesaksian tersebut. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut, seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari dagingnya. Bahkan lebih sakit lagi. “Terasa malaikat mencabut nyawa saya dari kaki kanan saya,” tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung nafas, saya berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak……, Bu,…….” ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ di Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan salam kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot,gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: “siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu….” Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang berpakaian serba hijau.

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tetapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itu adalah amal buruk orang tersebut. Kemudian Aslina melanjutkan. “Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Kemudian Aslina melanjutkan kesaksiannya, bahwa ruhnyadipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ”Ayah”. ”Wahai ayah, bisakah saya bertemu dengan ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun.

Benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: “Wahai ayah, janji saya telah sampai.” Mendengar itu ayah saya dan saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai”. ungkap Aslina.

Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Sebagaimana kesaksiannya itu, ayahnya tersebut menunduk, lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dipersilahkan dudukdi kursi yang empuk, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. “Siapa kamu?” lalu perempuan itu menjawab. “Akulah (amal) kamu.” Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa.

Kemudian ia kembali melihat seorang laki-laki yang memikul besi yang sangat berat, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab,“orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang”. Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat.

Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain. Dilihatkan juga oleh ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya.

Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Ternyata orang tersebut adalah orang yang suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia. Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tidak tampak.

Tiba-tiba muncul suara orang mengucapkan “Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar.” Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir. Perjalanan-pun berlanjut. Ia mdlihat tepak tembaga yang sisi-sisinya memancarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak tersebut terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab, tepak tersebut adalah husnul khatimah/ akhir yang baik dari kehidupn manusia.

Selanjutnya ruh Aslina mendengar adzan seperti adzan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. “Saya mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. “Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang saat di dunia,” ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak “husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tetapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. “Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.”

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. “Cepatlah kiamat, aku tidak tahan lagi di sini Ya Allah….” Manusia-manusia itu juga memohon. “Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.” Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri.

Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah SWT. Dari cerita yang bukan sembarang cerita karena hal tersebut adalah sebuah kesaksian nyata oleh ruh Aslina, maka buatlah kesaksian ini sebagai pendorong, penguat, cambuk bagi kita untuk selalu ingat kepada Allah SWT dan selalu berbuat baik juga banyak beramal baik.

Sumber : kickandy